Sunday, September 23, 2012

Cita-Citaku Ketemu Allah :)


Hal ini bermula waktu aku iseng ngisi-ngisi dreambook. Kebetulan bukunya Rangga Umara yang judulnya "The Power of DreamBook" ngasi bonus dreambook kosong gratis buat pembelinya.

Dari buku beliau sih diajarin cara nulisin mimpi atau cita-cita secara detil plus upaya-upaya apa yang harus dan akan kita lakukan dalam mewujudkannya. Semacam hukum Law of Attraction gitu, bahwa kalo kita berkeyakinan akan memperoleh sesuatu dengan bener-bener yakin, maka seluruh keadaan lingkungan di sekitar kita akan mengarahkan agar cita-cita itu terpenuhi. Kalo ngga salah akunya nangkep sih intinya begitu. Ngga ada yang jelek sih dari hukum ini, tapi sebagai mukmin dan muslim, ada baiknya keyakinan itu kita fokuskan kepada yakin akan kekuasaan Allah subhanahu wa ta'ala untuk mengabulkan segala permintaan, memenuhi semua kebutuhan hamba-hambaNya, insyaAllah.

Balik ke iseng ngisi dreambook, jadi aku udah nyoba bikin cita-cita dan mimpi-mimpi detil kayak yang diajarin di buku itu, tapi ujung-ujungnya aku jadi pusing. Kayaknya kerjaan itu ngga cocok buat aku. Hehehe, bukan ngga punya mimpi, tapi ga tau deh, rasanya rempong :P.

Jadi akhirnya aku sobek kertas yang tadinya udah aku tulisin ini itu. Tapi aku ngga mau juga bukunya kosong. Setelah berkontemplasi sejenak, ternyata aku punya cita-cita yang menurut aku jauh jauh jauh lebih penting dari semua pengharapan-pengharapan aku di dunia ini, aku tulis, "Ketemu Allah".Terus di bawahnya aku nambahin, "Supaya ketemu Allah, harus masuk surga." Seterusnya, "Supaya bisa masuk surga, harus jadi orang-orang yang Allah janjiin bakal masuk surga"

Dan pencarianku tentang orang-orang yang Allah janjiin masuk surga pun dimulai, tentunya nyarinya di Al Qur'an dong, secara kan firman Allah, pasti kejadian :)Dan dari pencarian-pencarianku, orang yang dijanjikan Allah masuk surga itu tuh orang bertakwa. Di surat Ali 'Imran (3) ayat 133-136, Allah menyebutkan surga sebelum menyebut golongan orang-orang bertakwa ini, dan setelah penyebutan golongan orang-orang bertakwa ini pun Allah menutupnya dengan penyebutan surga lagi. Just like a sandwich, surga - orang bertakwa - surga, seolah-olah Allah ingin menggambarkan betapa dekatnya surga dengan orang-orang yang bertakwa.

Nah, dalam rangkaian ayat tersebut, Allah juga memaparkan ciri-ciri orang bertakwa yang dekat dengan surga itu :Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan SURGA yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwa. (Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan SURGA-SURGA yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahal bagi orang-orang yang beramal.” (Q.S. Ali ‘Imran (3) : 133-136)

Nah, ini salah satu ayat Al Qur’an yang insyaAllah aku coba amalin, yang jadi ayat andalan, yang jadi pemicu semangat buat mewujudkan cita-citaku ketemu Allah di akhirat nanti. InsyaAllah, semoga Allah memudahkanku mengamalkan ayat ini dengan sungguh-sungguh.Dari ayat di atas, Allah menggambarkan bahwa ciri-ciri orang bertakwa, yang dijanjikan surga, adalah:

1.       Orang yang berinfak baik waktu lapang maupun sempit. Ngeluarin sedekah pas lagi kaya raya, lapang dan berlebih sih insyaAllah ngga sulit ya. Yang berat itu kan pas lagi seret-seretnya eh tetap harus sedekah juga. InsyaAllah, insyaAllah bisa. Semoga Allah memudahkan ^^.

2.       Orang yang menahan amarahnya. Di bagian ini, ada hal yang buatku menarik. Kata menahan amarah dalam ayat ini dipake kata-kata dalam bahasa arab “kazhama” yang artinya “menelan”. Sekilas mungkin, “Terus kenapa? Emang WOW?”. Ini yang bikin aku seneng banget belajar bahasa-bahasa Qur’an, karena pilihan katanya itu precise dan ngga lazim, jadi ngga mungkin banget memang kalo alQur’an ini bikinan manusia. Jadi di sini, secara literal ciri orang yang bertakwa adalah orang yang “menelan” amarahnya. Kenapa menelan? Maknanya, kalo kita makan nih, langsung ditelan, ngga akan ada gerakan-gerakan otot wajah kan ya? Beda kalo kita makan terus kita kunyah-kunyah dulu, akan ada otot-otot wajah yang bergerak. Intinya akan ada ekspresi mengunyah yang tampak pada wajah kita, ngga seperti kalo kita langsung menelan makanan itu. Dalem kan?? Bahkan marah pun tidak boleh terlihat pada raut muka, harus langsung di”telan”. InsyaAllah, semoga Allah memudahkan ^^.

3.       Orang yang memaafkan kesalahan orang lain.  Bagian yang ini juga menarik, karena pilihan kata yang digunakan untuk kata memaafkan adalah “‘afiin” dari kata “’afuwwun” bukan “yaghfiru” atau “ghafara”. ‘Afuwwun itu artinya memaafkan dengan penuh kecintaan, kerelaan, keikhlasan, to forgive out of love istilahnya :D. Sedangkan ghafir artinya mengampuni, menutupi. Jadi kesalahan orang lain itu ada dan mengecewakan kita, tapi kita memilih menutupi seolah-olah kesalahan itu ngga mempengaruhi kita, itu mengampuni. Sedangkan memaafkan, karena cinta, karena sayang, menganggap lumrah lah seorang manusia berbuat salah, mungkin sedang khilaf, dan dengan ikhlas memaafkan tanpa menyisakan sakit hati. Seberat apapun kesalah orang lain, sampe kepikir, ”dia gak pantas dapat maafnya aku, dia jahat banget, aku kecewa banget.”, bytheway memberikan maaf ya sejatinya memang kepada orang yang tidak pantas mendapatkannya kan ya? Kalo dasarnya orangnya baik-baik anteng-anteng adem ayem ya kita mau maafin apa dari dia? :D. InsyaAllah, insyaAllah Allah memudahkan ^^

4.       Orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri (segera) mengingat Allah dan memohon ampun serta tidak meneruskan perbuatan dosa tersebut. Kalo yang ini insyaAllah jelas lah ya? Jadi sekecil apapun kesalahan, cepet ingat Allah, minimal istighfar. Kalo dosanya berat dikit, yaa mohon ampun dengan taubat. Jangan bosan minta maaf sama Allah, jangan takut ngga dimaafin, jangan takut juga ga diampunin segede gaban seluas langit bumi pun dosa-dosa kita, insyaAllah, Allah al Ghafuur, al ‘Afuww. Ya, karena siapa lagi yang bisa mengampuni dosa-dosa kalo bukan Allah swt.? Mau dikemanain dosa-dosa kita kalo bukan kita bawa ke hadapan Allah swt. dan memohon untuk dimaafkan dan diampuni? InsyaAllah. Karena dalam hadis qudsi, Allah swt. berfirman, “Di hari penciptaan manusia, Aku membuat janji untuk diri-Ku sendiri bahwa rahmat (kasih sayang)-Ku lebih besar dari murka-Ku”. Subhanallah, so sweet banget kan, dari awal Allah swt. udah pasti tau aja kalo manusia ini bakal bandel-bandel, bakal banyak yang durhaka, kufur, sehingga Ia pun berjanji pada diriNya sendiri kalau kasih sayangNya lebih besar dari murkaNya, seburuk apapun kondisi kita saat kembali ke pangkuanNya dan meminta ampunanNya. InsyaAllah, insyaAllah.

Sebenernya masih ada ayat-ayat lain tentang orang-orang yang dijanjiin surga sama Allah swt., tapi di tulisan ini cukup sekian dulu deh, insyaAllah yang lainnya nyusul. Karena menurutku ini yang powerful dan insyaAllah sudah cukup mewakili buat aku pribadi untuk mengamalkannya.  Semoga ya, semoga Allah swt. memudahkan kita agar termasuk golongan-golongan orang bertakwa yang Allah swt. janjikan balasan surga, supaya bisa ketemu Allah swt. di akhirat nanti. Allahumma ja’alna minal muttaqiin, aamiin.